KETERAMPILAN DIASAH, KARYA TERCIPTA

( Lomba Menulis The Power Of Kepekso )

Oleh: Fatima Zahro

Media Guru Indonesia merupakan wadah dalam menampung karya-karya Guru se Nusantara. Guru di gembleng agar tidak monoton dalam profesinya. Guru juga diajak untuk berfikir cerdas, tangkas dan bijaksana dalam menghadapi bergulirnya revolusi pendidikan yang ada. Tidak hanya itu, guru harus mampu mengantarkan generasi emas saat ini dalam mengisi kemerdekaan yang dibangun dengan bersusah payah oleh para Pejuang Bangsa. Dengan apa guru mengantarkan generasi pejuang bangsa? Tentunya dengan didikan dan pendampingan yang sesuai dengan zamannya.

Mulanya sebelum saya menjadi anggota di Media Guru Indonesia, banyak proses yang saya lakukan sampai berada di dalamnya. Bermula dari mengikuti pelatihan menulis Satu Guru Satu Buku ( SAGUSABU ), dilanjutkan dengan menjadi anggota di gurusiana. Nah, setelah saya memiliki akun gurusiana, banyak hal yang saya dapat dari unggahan-unggahan gurusianer yang belum saya ketahui sebelumnya. Tidak hanya fokus pada karya tentang menulis saja. Ilmu keguruan pun sudah terlengkapi di Gurusiana. Mulai dari perlengkapan, metode bahkan media pembelajaran sudah di paparkan langsung dalam artikel-artikel Gurusianer. Luar biasanya beragam artikel yang gurusianer publish membuat pengetahuan saya bertambah dari sebelumnya. Modalnya hanya membaca saja, mudah kan?

Tidak terbesit sedikitpun di fikiran saya, waktu yang saya gunakan sia-sia hanya untuk menulis artikel saja. Sebaliknya, dengan saya terus menulis, akan ada bekas yang saya perbuat. Tulisan yang berkesan, apalagi sampai dimanfaatkan oleh pembaca. Hal itu yang menjadi kepuasan tersendiri bagi saya. Meskipun mereka-mereka yang kurang suka dengan apa yang saya perbuat, saya tidak pernah sakit dengan makiannya, juga tidak pernah silau dengan pujiannya. Biarlah tulisan saya menemukan takdirnya. Tetap pada prinsip kebermanfaatan saja.

Untuk menghindari kejenuhan menulis, Bapak CEO, pimpinan umum Media Guru Indonesia beserta timya, mengadakan beragam tantangan dalam kesetiaan menulis di setiap Bulannya. Tantangan tersebut tentunya ada Reaward tersendiri. Sangat manusiawi sekali, merupakan kebahagiaan tersendiri ketika apa yang kita perbuat diberikan penghargaan setinggi-tingginya. Penghargaan yang diberikan pun beragam namanya, diantaranya:

1. Piagam biru yang lolos tantangan menulis 30 hari

2. Piagam perak yang lolos tantangan menulis 60 hari

3. Piagam emas yang lolos tantangan menulis 90 hari

Masih banyak lagi penghargaan yang diberikan dengan beragam tantangan menulis. Penghargaan tersebut hanya buat penyemangat saja bagi saya, tetapi pada hakikatnya kebiasaan yang saya lakukan dapat mengasah keterampilan menulis saya, hingga dapat tercipta suatu karya. Dengan modal percaya diri untuk menulis apa saja yang seliweran di benak saya, hingga kebiasaan tersebut selayaknya kewajiban yang tak dapat ditunda.

Kesibukan yang melekat pada saya, mulanya menjadi alasan utama sulitnya dalam menciptakan karya tulis. Tetapi dengan niatan yang kuat,dan juga mau memulai saat itu juga, karya tulis itu akan tercipta. Bermula dengan tulisan sederhana yang terus menerus diasah, dengan seringnya membaca artikel gurusianer se Nusantara, lama kelamaan akan menemukan ilmu tentang menulis. Bagaimana tulisan yang saya buat, gurih di baca dan renyah di dengarkan. Sampai saat ini pun saya belum puas dengan ilmu menulis yang saya miliki, saya merasa karya tulis saya belum segurih mereka Gurusiner se Nusantara. Meskipun tidak banyak juga karya tulis saya yang berbentuk antologi. Tetapi hal itu membuktikan jika keterampilan menulis diasah maka dengan sendirinya tercipta suatu karya. Dengan ucapan “ Alhamdulillah “ saya akan melanjutkan karya tulis saya dalam lomba menulis di momen berikutnya. Barokallah, Amin.